Menggugah Rasa Simbol Negara Indonesia
Semangakdaunsirih-Hai Teman, masih Ingat Simbol Negara Indonesia yaitu Pancasila? Bagi saya yang masih diberi umur sampai saat ini oleh yang
maha kuasa, tentu masih ingat dengan kegiatan sekolah saat saya masih kecil
yaitu upacara bendera. Upacara bendera yang dilakukan setiap senin pagi dan
hari besar lain yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan, seperti Hari
Kemerdekaan 17 Agustus, Hari Pendidikan Nasional, Hari Pahlawan dll.
Upacara bendera saat itu wajib diikuti oleh setiap siswa dan
siswi. Bagi saya banyak manfaatnya seperti mengajarkan sikap disiplin, melatih
fisik, dan sedikit banyak saat itu diajarkan bagaimana terbentuknya negara ini
dengan melalui proses perjuangan yang panjang dan maha berat oleh pelaku
sejarahnya. Dan tentu saja dengan rutinitas upacara bendera tersebut Pancasila
sebagai dasar dan lambang negara jadi hapal dengan sendirinya sampai dengan
sekarang, juga lagu #Indonesia Raya sampai sekarang pun masih ingat.
Tapi seiring perjalanan waktu dan perubahan sistem dan
lingkungan sekarang ini, simbol negara sudah terjadi penurunan kepahaman dan penghormatan tentang lambang negara ini sangat mudah anda lihat dan temukan di
#mediasosial belakangan ini. Padahal simbol negara inilah sebagai lambang
perjalanan perjuangan para pejuang dalam menegakkan kedaulatan bangsa dan
negara.
Referensi:
Proses Penetapan Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia
Tahun 1949-1951 oleh Puput Virdianti
Setiap negara mempunyai lambang negara menggambarkan
kedaulatan, kepribadian dan kemegahan negara itu. Simbol dapat dijadikan
sebagai eksistensi sebuah lambang negara. Penggunaan garuda sebagai simbol
identitas bangsa tidak lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Mitologi garuda
dalam historis perjalanan bangsa Indonesia menjadi sebuah pemikiran untuk
mengambil binatang ini sebagai simbol lambang negara.
Tahun 1947 diadakan sayembara lambang negara, namun gagal.
Tanggal 10 januari 1950 dibentuk panitia lambang negara. Sayembara lambang
negara tahun 1950 memilih dua hasil terbaik yaitu rancangan Sultan Hamid II dan Muhammad Yamin. Hasil rancangan Sultan Hamid II berupa burung elang rajawali diterima pemerintah dengan nama Garuda Pancasila yang diresmikan pada sidang
kabinet RIS tanggal 11 februari 1950. Tanggal 20 maret 1950 menjadi final
bentuk gambar lambang negara yang disetujui Presiden Soekarno.
Burung garuda memiliki makna filosofis dan merupakan serapan
dari nilai-nilai mitologis burung garuda dalam kebudayaan hindu. Garuda
memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga
pembangunan. Perisai di dada burung garuda terbagi atas lima ruang yang
masing-masing mewujudkan ikon tiap sila dari pancasila yang saling berhubungan
dan merupakan sebuah kesatuan dari pandangan hidup bangsa indonesia. Pita yang
dicengkeram burung garuda berwarna putih yang merupakan simbol kejujuran,
kebijaksanaan dan kedamaian. Tulisan “Bhinneka Tunggal Ika” berarti keragaman
budaya yang berbeda tidak menghalangi kesepakatan untuk menjadi negara dan
bangsa Indonesia.
Tindakan tidak menghormati simbol-simbol identitas bangsa
dan negara indonesia sering terjadi di lingkungan masyarakat. Contoh nyata yang
sering dilakukan sebagian kecil masyarakat indonesia adalah lagu indonesia raya
yang dinyanyikan dengan posisi badan tidak sempurna. Lagu indonesia raya
sebagai lagu nasional bangsa indonesia ini memiliki makna yang sangat suci
karena di dalamnya terkandung butir-butir harapan besar para pendahulu bangsa.
Namun, saat ini hampir semua lagu wajib nasional termasuk lagu indonesia raya,
sepertinya tinggal kenangan karena makna historis dan makna filosofis dari lagu
indonesia raya sudah mulai dilupakan oleh sebagian besar generasi muda.
Tidak hanya kesucian yang tersirat dalam sebuah kata dalam
lagu nasional, tetapi pengetahuan akan simbol negara dan identitas bangsa
seperti (1) bendera sang merah putih; (2) lagu Indonesia Raya; (3) garuda Pancasila; dan (4) bahasa Indonesia sudah mengalami degradasi nilai. Ironisnya
hal itu dilakukan oleh rakyat indonesia sendiri, maka tak salah jika banyak
pameo “saat ini kita dijajah oleh bangsa sendiri”. Sudah sejak lama simbol
negara Indonesia ini kurang dihormati oleh masyarakatnya sendiri. Padahal jika
ditelusuri perjuangan bangsa indonesia untuk meraih kemerdekaan sangat sulit
dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Jika dicermati fenomena-fenomena tersebut, maka seharusnya
hal ini menjadi kekhawatiran bersama. Kekhawatiran ini jelas menjadi pemikiran
penting akan perkembangan negara Indonesia, karena saat ini ideologi pancasila
yang diterapkan juga tidak jelas implementasinya. Pemahaman dan pengetahuan
masyarakat terhadap simbol-simbol bangsa sudah mulai luntur oleh modernisasi
dan globalisasi. Pancasila dan lambang garuda juga mengalami permasalahan yang
sama. Secara umum pengetahuan tentang pancasila dan makna simbol burung garuda
kurang dipahami generasi muda, apalagi makna filosofi dan implementasinya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara kronologis proses perumusan pancasila, persiapan uud
dan lambang negara dapat dipahami sebagai suatu visi kebangsaan yang
dicita-citakan. Hal ini dapat dilihat sebagai peristiwa yang menggambarkan
suatu proses akumulasi dari berbagai ide-ide perorangan yang dituangkan dalam
konsep ketatanegaraan dari suatu bangsa yang mendambakan kemerdekaan dan masa
depan.
Semoga dengan cuplikan tulisan diatas menggugah diri anda
untuk menghormati makna yang terkandung dalam simbol negara.
Salaman.
Komentar
Posting Komentar