Siapakah Polisi Baik Jujur dan Profesional?
Ada siang ada malam ada baik ada buruk ada hitam ada putih
ada pahala ada dosa ada polisi baik jujur dan profesional juga ada polisi buruk(oknum). Inilah babak
baru tingkah manusia yang harus sudah mawas diri. Setelah tingkah arogan yang
mereka lakukan selama ini pada masyarakat (rakyat Indonesia) seolah-olah
pekerjaan yang mereka lakukan, pembenaran ditengah masyarakat karena tidak ada
yang menghalangi.
Akhir-akhir ini ramai sekali terutama di media social dan
berita tentang perilaku oknum polisi ketika menjalankan tugasnya “ugal-ugalan”.
Salah satu yang paling hangat adalah perlawanan yang dilakukan oleh pengendara
motor terhadap oknum polisi yang melakukan razia kendaraan bermotor. Kejadian
ini menjadi hangat karena pengendara bermotor tersebut mempunyai pengetahuan
tentang hukum aturan melakukan razia sementara oknum polisi tersebut bertahan
dengan argumennya.
Akhirnya kejadian tersebut sama-sama mengalah. Tetapi
kejadian sebaliknya terjadi, oknum polisi tersebut malah melaporkan ke
bareskrim dengan alasan melakukan perlawanan terhadap petugas. Puncaknya
pengendara ini melakukan perlawanan dengan salah satunya melakukan
share/berbagi ke media social. Dukunganpun didapat ribuan netizen memberikan
semangat, juga sebaliknya ada juga netter yang melakukan kecaman bahkan sedikit
ancaman terhadap pengendara tersebut.
Adu argumentpun terjadi, bahkan pengendara ini dengan gigih
dan semangat pantang menyerah menghadapi tindakan oknum polisi tersebut. Bahkan
karena ramainya aksi di media social kapolri pun secara tersirat mengomentari
polemik ini di televisi swasta (penulis blog sempat menonton, tapi tidak bisa
merekamnya).
Awalnya pengendara ini memberikan itikad baik untuk
menyudahi polemic ini, tapi oknum ini bersikeras dengan pendiriannya. Setelah
kapolri angkat bicara tampaknya oknum ini melunak, dengan diakhiri perdamaian
kedua belah pihak. Efek kejadian ini entah sesaat atau seterusnya, di beberapa
tempat oknum polisi yang melakukan razia tidak memakai aturan main dilaporkan
oleh masyarakat apa yang dilakukan mereka,bahkan ada yang ditangkap basah oleh
propam.
Kejadian lain yang masih hangat tentang kearoganan oknum ini
dan ditayangkan oleh tv swasta adalah ketika sebuah taksi dengan sopirnya sudah
cukup tua ditilang oleh oknum polisi. Padahal saat adu argument tersebut sopir
menjelaskan bahwa dia tidak parker karena mobil masih keadaan hidup dan dia
sendiri ada di dalamnya jadi hanya berhenti pada area ada tanda dilarang
parkir, bukan pada area dilarang berhenti/stop. Tapi si oknum tetap pada
pendiriannya, akhirnya sopir taksi tersebut tetap didenda.
Akhirnya ramai-ramai netizen memberikan berbagai komentar,
salah satunya oknum tersebut harus banyak belajar lagi untuk bisa membedakan
tanda dilarang parkir dan dilarang berhenti, diperkuat dengan undang-undang
lalu lintas. Yang menarik komentar dari netizen bahwa karena mereka mempunyai
kekuatan jadi apapun selalu mereka yang benar. Dan bahkan yang lucu adalah meme
tentang tanda parkir dan tanda berhenti tersebut.
Sedikit tulisan ini semoga menjadi bahan renungan
oknum-oknum polisi supaya ANDA mempunyai moral yang baik untuk bisa mendidik
anak cucu ANDA dikemudian hari. Untuk polisi baik jujur dan profesional maju terus lakukan tugas sebagaimana
mustinya, KAMI mendukung POLISI BAIK.
Komentar
Posting Komentar